Jangan Terus-Terusan PHPin Adek Bang! Sedih Rasanya.

Cinta hakikatnya bisa membahagiakan seseorang yang merasakannya. Bukan untuk melukai, atau sengaja membuat orang lain bersedih karenanya. Namun tak dipungkiri bahwa ada kalanya kita bersedih karena cinta atau karena mencintai seseorang. Dikarenakan banyak hal, entah cinta yang tak sampai atau cinta yang salah menempatkannya. Bisa pula karena sedih ketika telalu lama di PHPin seseorang, sehingga kita jadi terombang-ambing menanti keseriusan.

Sedih melanda hati, tat kala teman-teman seusia sudah bergandengan tangan dengan kekasihnya. Mereka sudah berpasangan dengan mesra membina keluarga. Lalu kita masih di PHP tidak jelas dengan

 janji-janjinya. Hati merasa sepi, namun kadang ingin berteriak. Namun rasanya seolah tidak percaya kepadanya, padahal kita selama ini memebrikan kepercayaan kepadanya. Kita ingin protes, namun khawatir dikira sedang meragukan kadar cintanya. Lalu entahlahlah kita harus berbuat apa, apakah masih terus menunggu. Percaya dengan dia yang masih saja berjanji manis padamu.

Seseorang memang kadang bukan seorang PHP, namun karena ia sering menunda dalam janji-janjinya maka label PHP tak lepas dari dirinya. Dilabeli PHP pun bukan hal yang menyenangkan, itu justru membuat kita jengah dan ingin segera membuktikan. Ah namun kita selalu ragu dan ragu lagi untuk membuktikan, seolah tidak punya bekal ini dan itu. Bahkan kita seolah masih memilih alasan-alasan untuk menundanya. Kecuali orang-orang yang REAL PHPers, mereka akan dengan mudah menemukan segudang rayuan untuk menenangkan hati seorang yang mengharapkannya.

Jangan membuat orang lain jatuh cinta kepadamu, kalau engkau tidak ingin menerimanya saat ia telah benar-benar mencintaimu. Tentu sakit sekali ketika kita sudah mencintai seseorang, ternyata dia selama ini hanya main-main dengan kita. Perasaan kita pasti tercobak-cabik lalu berserakan. Sakit, mungkin hanya menangis. Walau tangisan itu tak bisa menghapuskan semua cinta yang terlanjur terasakan. Maka semoga orang yang tengah kita harapkan bukan orang yang seperti itu, ketika kita sudah terlanjur mencintainya.

"Bang kamu tidak seperti itu kan? Maka segera buktikan aja dong bang. Ntar adek nikah dengan orang lain lho."

Ada banyak orang yang akhirnya memilih orang lain yang berani memberikan bukti, bukan janji semata. Dia berani mengambil langkah besar karena merasa selama ini orang yang memberikan janji tak kunjung datang. Jangankan datang, batang hidupnya seolah sembunyi dibalik semua alasannya yang sangat teoritis dan penuh argumen. Berani menerima sosok yang baru yang dengan senang hati membuktikan diri, memberikan cinta dengan keberanian diri.

"Apa Abang pengen adek memilih orang lain?"

Untuk menguji kesetiaan bukanlah dengan membiarkan semata, namun juga ada pencegahannnya. Kita tidak mungkin bertenang hati, jika ia setia maka ia akan menunggu. Ingat bahwa berubah fikiran bisa terjadi dalam waktu kapanpun, adanya kesempatan yang lebih indah membuatnya merasa lebih punya masa depan. Daripada capek-capek menunggu  janji-janji palsu, lebih baik menerima cinta murni yang baru.  Lalu kita baru sadar deh, memang selama inilah kita yang membuatnya tidak setia. Lha kita sendiri yang selama ini yang membiarkan ia menanti dalam ketidakpastian.

"Dek, kamu kok tinggalin Abang sih?"

Memberi harapan sih perlu, namun jangan kelamaan. Atau tak usah memberi harapan cinta kepada orang lain. Jadilah kamu jomblo elegan, yang langsung menyatakan cinta ketika kamu siap semua. Daripada kamu nekat dan hanya main cinta-cinta, emang hati orang itu mainan. Atau jika tidak mau di PHPin, maka jangan mudah menerima janji-janji manis seseorang. Jadilah jomblo yang berwibawa, bisa dengan bijak mengahadapi rayuan-rayuan yang seliweran mendatangi kita. hehehe. Ya semuanya memang terserah kita, mau jadi jomblo, mau jadi PHP, mau jadi orang yang di PHP. Semua itu terserah kita, yang penting kita tahu mana yang terbaik untuk kita. Semua demi hati dan cinta nanti untuk jodoh kita.

Tweet