Seekor kumbang yang sering menghinggapi bunga, atau sekadar berterbangan diatasnya. Akhirnya harus rela, ketika ada sosok yang memetiknya. Sang kumbang pun bingung dibuatnya, kenapa ini terjadi. Lalu dia harus hinggap di bunga mana lagi. Bingung dan sedih, namun hanya bisa merelakan saja. Seperti itulah rasanya, jika sosok yang kita harapkan tiba-tiba di pinang oleh orang lain. Sedih, namaun tak tahu harus berbuat apa. Hanya bertanya-tanya, mengapa ada sosok yang mendahului kita. Padahal kita sudah sangat mengharapkan ia, namun ternyata orang lain telah memilikinya.
Kita memang tidak bisa memaksa orang lain untuk menunggu kita. Memangnya kita siapa, kita sadari hal itu. Kita mengerti tak ada hak bagi kita untuk meminta orang lain terus menunggu. Namun, dalam hati ini ada harapan yang sangat besar. Si dia pun sudah tahu, bahwa dia telah kita harapkan. Namun mungkin ia ragu, hingga ia memilih orang lain. Atau juga dia sudah capek menunggu, ia lelah dalam kesendirian yang tak segera kita pastikan.
"Kenapa engkau secepat itu bersama orang lain?"
Cinta memang tidak bisa dipaksa, karena cinta hadir dengan jalan
"Hati ini sudah terlanjur berharap, namun akhirnya luka karena harapannya telah sirna."
Perasaan sedih terasa di hati, hati yang mana memang yang bisa tertawa riang gembira ketika sosok yang dicinta bersanding dengan orang lain. Rasanya begitu Jlebbb menancap di hati, menusuk dan seloah tusukanya berdiam cukup lama di hati. Membuat kita bersedih untuk cukup lama. Seolah berharap bahwa waktu bisa mundur kembali, dan akhirnya kita yang bersanding dengan dia. Namun sayangnya hal itu tak bisa mundur kembali, waktu terus berjalan dan kita harus memahami bahwa si dia telah pergi.
"Akhirnya aku relakan, memang dirimu bukanlah jodoh yang aku impikan."
Kita akhirnya sadar, bahwa memang ia adalah bukan jodoh kita. Ia adalah jodoh orang lain, jodoh orang yang justru pernah kita harapkan. Namun jangan terlalu salahkan diri ini, mengapa dulu terlanjur memberi hati dan berharap kepadanya. Sebagai manusia, lumrah tentunya jika mempunyai rasa cinta. Hanya saja kita perlu mengambil hikmah dari kehilangan harapan tentang dia. Cinta di hati kita tak boleh lagi mudah berharap, atau mudah terjanjikan dengan rayuan cinta. Biarlah yang berlalu pergi, masih ada bunga di depan sana yang sedang menunggu kita. Jangan terlalu diratapi sosok yang telah disanding orang, di depan sana ada sosok yang sedang siap berikan kasih sayang.
0 Response to "Seperti Kumbang yang Kehilangan Bunga, Akhirnya Kau Dipinang Orang."
Post a Comment