Filosofi ke-1
“Setiap buku akan terisi tergantung siapa yang mengisinya, mau ditulisi apapun terserah sang pemilik buku.”
Maknanya :
Setiap orang punya kehidupan masing-masing, semua orang punya pilihan masing-masing untuk menjalani kehidupannya. Entah mau diusahakan seperti apapun, maka itu terserah kita masing-masing yang menjalani. Kita hanya bisa berusaha menjadikannya seperti harapan kita. Setiap dari itu pun kita punya jalan masing-masing untuk mewujudkannya.
Filosofi ke-2
“Ada banyak
lembaran yang masih putih, tersedia tempat untuk menuliskan banyak tulisan.”
Maknanya :
Setiap orang punya banyak kesempatan dalam hidupnya, ada waktu yang telah diberikan oleh Sang Maha Pencipta bagi manusia untuk berusaha. Namun terkadang kita sendiri yang terlalu berfikir tentang adakah kesempatan untuk mewujudkan semua itu. Setiap orang punya kesempatan untuk mewujudkan semua harapannya, sebagai manusia kita hanya bisa berdoa dan berusaha semampu kita.
Filosofi ke-3
“Di setiap lembaran buku yang telah kita tulisi, tak semuanya indah, tak semuanya rapi, dan juga tak semuanya jelek. ”
Maknanya :
Kehidupan yang telah kita lalui, tentu ada kalanya dahulu kita telah berbuat salah, kita tak selamanya melakukan hal yang selalu benar. Banyak hal yang terjadi juga yang tak sesuai keinginan. Maafkanlah masa lalu, lalu memperbaikinya di masa depan. Kita tak boleh terjebak dalam masa lalu, tak bisa lepas dari kenangan buruk. Setiap orang memang pernah melakukan keburukan. Kedepan kita harus mencoba mengambil hikmah dan memperbaiki dengan semangat.
Filosofi ke-4
“Di beberapa lembar, terkadang ada noda atau coretan yang membekas dan merusak keindahan lembaran itu. Padahal mungkin hanya setitik noda atau segores coretan tanpa sengaja.”
Maknanya :
Dalam hari-hari yang kita jalani, ada waktu dimana kita berbuat keburukan atau kesalahan tanpa sengaja. Namun ternyata tetap saja hal itu membuat kita sadar bahwa setiap kesalahan kemungkinan akan berdampak kurang baik bagi hidup kita. Kecuali kita mau mengambil hikmah dan memperbaiki yang ada. Ada banyak sekali yang harus kita lakukan untuk membuat noda dan coretan kelam di hidup kita itu untuk tak terlihat atau terabaikan, yaitu dengan menuliskan banyak cerita baru yang baik dan indah.
Filosofi ke-5
"Terkadang memang harus ada lembaran yang harus kita sobek, kita lepas dari buku. Lembaran yang dirasa lusuh dan tidak baik jika dibiarkan masih ada, hal itu agar buku kita tetap terlihat baik kembali."
Maknanya :
Ada bagian dari masa lalu yang telah kita lakukan, yang memang harus kita lupakan. Masa lalu yang mungkin buruk atau berdampak tidak baik jika selalu diingat-ingat. Biarlah masa lalu itu lepas dari hidup kita, agar hidup kita bisa menjadi indah kembali. Melupakan juga bukan berarti kita tidak peduli dengan masa lalu kita, kita hanya berusaha membuatnya menjadi pelajaran berharga untuk tak mengulanginya kembali.
Filosofi ke-6
“Ada lembaran yang penuh coretan, serasa begitu buruk untuk dilihat. Namun seburuk apapun itu, masih ada lembaran baru dibaliknya yang bisa diisi seindahnya.”
Maknanya :
Setiap orang punya masa lalu, ada masa lalu yang baik dan ada pula yang buruk. Masa lalu yang buruk memang membuat kita menyesal, namun kita harus tetap semangat. Seburuk apapun masa lalu kita, kita masih punya lembaran baru yang bisa kita buat lebih baik dan lebih indah. Jangan putus asa terhadap masa depan kita. Setiap orang masih punya masa depan, walaupun seburuk apapaun masa lalu yang telah ia miliki.
Filosofi ke-7
“Setiap buku memiliki lembaran terakhir, setelahnya tidak ada lembaran lagi yang bisa ditulisi.”
Maknanya :
Setiap orang punya jatah usia masing-masing. Semuanya pasti akan mati, semua tidak ada yang abadi di dunia. Setelah mati, kita tidak bisa mengulangi minta hidup lagi. Sedangkan kita tidak pernah tahu kapan kita mati, kita tak pernah tahu lembaran hidup kita yang terakhir. Kita hanya mempersiapkan bekal untuk menghadap Sang Pencipta, bukan mulai besok atau bulan depan. Namun memang mulai dari sekarang.
Mantap informasinya
ReplyDelete