Siapa Yang Sangka Jika Jodohmu Adalah Aku

Setiap orang yang telah beranjak dewasa di dunia ini tentulah berharap segera bertemu dengan jodohnya. Ia ingin mendapatkan sosok pendamping yang akan selalu menemaninya mengarungi kehidupan di hari-hari berikutnya. Kita tak pernah tahu siapa nanti yang akan menajdi jodoh kita. Jodoh itu memang misteri, sosok ya tak pernah kita ketahui. Kita hanya bisa berusaha sambil mempersiapkan diri untuk menyambutnya. Kita mencari sambil membuat diri kita pantas didapatkan oleh sosok yang terbaik. Kita tak pernah ingin diri kita ditolak oleh orang lain tat kala berharap. Kita tak pernah ingin cinta kita tak diterima oleh sosok yang kita harapkan menjadi jodoh kita.

"Jodoh terkadang memang unik, bisa jadi kita sibuk mencari, eh malahan jodoh kita adalah teman sendiri."

Banyak sekali orang yangnsibuk mencari jodohnya kesana kemari, atau merasa bahwa dirinya tak kunjung mendapatkan jodohnya. Lalu tiba-tiba justru sosok yang ia cintai adalah temannya sendiri. Tentu hal itu bukanlah sesuatu yang salah. Kita justru telah lama mengenal dia, serta bukan hal yang aneh jika jodoh kita adalah orang yang kita kenal sejak lama. Hal itu justru membuktikan bahwa kita tak sembarangan memilih mencintai seseorang, walaupun sering kali kita tak pernah merencanakan untuk menikahi teman kita itu.

"Sering kita salah berharap, eh padahal cinta sejati sudah menunggu kita dari yang namanya sahabat."

Pernah tentunya diri kita salah berharap pada orang lain, kita merasa telah mencintai sosok itu. Namun lambat laun akhirnya kita mengerti, bahwa si dia bukanlah jodoh kita. Cinta kita kepadanya bertepuk sebelah tangan. Harapan kita untuknya justru menyisakan kesedihan, atau bahkan tangisan air mata. Tanpa kita sadari bahwa ada sosok sahabat yang ternyata lebih mencintai kita dan sering kali membuat kita nyaman selama ini. Mungkin selama ini kita tak menyadari keberadaaan cintanya, karena memang kita terlalu dekat dengan dirinya.

"Kita sibuk merantau ke kota seberang, nyatanya jodoh malah tetangga sendiri."

Siapa yang sangka jika jodoh kita adalah tetangga sendiri. Orang yang rumahnya dekat sekali dengan kita. Kita tak pernah bisa menyangkannya. Sosok yang mungkin telah kita kenal sejak kecil, kini telah tumbuh menjadi sosok yang menawan dan memikat hati kita. Tentu kita seoalah tak percaya sendiri.  Padahal kita sering kali jauh pergi ke tempat yang jauh. Kita sekolah di kota A, lalu kita kuliah di kota B, atau kita mencari kerja di kota C, Lalu ternyata jodoh kita adalah dari dari kota sendiri, bahkan mungkin tetangga sendiri. 

"Siapa yang kita kejar, Siapa yang kita harap, Eh eh eh jodoh yang tepat malahan orang yang dari dulu duduk manis memandangi kita."

Kita mungkin pernah berusaha mengejar seseorang. Berharap seseorang itu adalah sosok yang akan menjadi jodoh kita. Namun dari berjalannya waktu, akhirnya terjawab bahwa kita telah salah mengejar orang itu. Ternyata ada sosok yang selama ini hanya duduk memandangi kita yang justru dengan penuh senyum mau menerima kita apa adanya. Siapa sangka, jika dialah sosok terindah yang harusnya dari dulu kita kejar. Namanya juga misteri, kita hanya berusaha. Yang terbaik adalah yang ditentukan Allah untuk kita.

Sederhananya, siapa yang paling mengenal kita adalah orang-orang yang sering bersama kita. Disitulah sering kali tumbu cinta, disitulah sering kali tumbuh keakraban dan kenyamanan. Dia adalaha sosok yang paling mengenal kita daripada yang lain. Dia menjadi sosok yang sering membuat kita tersenyum dengan ala kadarnya. Tidak dibuat-buat, dia sering ada di waktu kita. Entah itu sebentar atau dalam waktu yang lama. Disitulah benih-benih rasa saling membutuhkan tumbuh dengan pelan namun pasti. Indah mengalir tanpa paksa. Hingga akhirnya tersatukan ketika sudah saling mengungkapkan dan memutuskan untuk menjalin tali pernikahan. Cinta yang tumbuh itu sering kali seperti kata pepatah jawa, “Tresno jalaran soko kulino.”  yang artinya “Cinta itu karena biasa berjumpa”, begitu sederhana dan indah terasa tanpa kita sangka.

Tweet