Filosofi Krupuk, Sebuah Makanan Sederhana Namun Bisa Menjadi Pelengkap Dari Berbagai Makanan

Kita tahu krupuk adalah salah satu makanan ringan yang sudah familiar bagi warga Indonesia. Krupuk menjadi makanan pelengkap di makan. Ada pelajaran berharga dari krupuk, kali ini AJP ingin menguraikannya.

"Krupuk itu memang bukan makanan yang mahal, namun ia disukai banyak orang."

Untuk bisa disukai banyak orang, kita tidak sepenuhnya jadi orang yang berlabel mahal yang punya prestasi tinggi, punya keahlian bermacam-macam, punya harta berlimpah ataupun berbagai kelebihan yang begitu mencolok. Namun untuk disukai orang lain, yang terpenting kita bisa membuat keberadaan kita itu menyenangkan bagi mereka.

"Krupuk itu bukan makanan mewah, namun bisa bersanding dengan hampir semua makanan."

Krupuk bisa menemani makan bakso, makan sate, makan nasi goreng bahkan makanan-makanan mahal sekalipun. Ini tentang sosok yang bisa bergaul dan berinteraksi dengan siapa saja. Ia bisa berkumpul dengan orang yang kaya, namun dia tak malu berkumpul dengan orang yang miskin. Dia mau berkumpul dengan si A dan si B, tanpa merusak sosok si A dan si B. Ia mampu menempatkan diri sebagai sosok yang bisa menambah canda tawa dalam hidup.

"Krupuk, dia memang hanya pelengkap. Namun saat tiada hadirnya maka akan terasa ada yang kurang."

Memang tak semua orang menyukai krupuk, ada sebagaian orang uang memang tak suka. Namun kebanyakan orang-orang sangat menyukai krupuk untuk menjadi camilan saat makan. Begitulah krupuk, sebuah makanan yang memang hanya pelengkap namun sangat diharapkan saat makan. Menjadi orang seperti demikian tentulah begitu berharga, walau bukan orang yang paling spesial namun kehadirannya dinanti-nantikan. Jika tidak ada dia rasanya ada yang kurang. Bahkan jika difikir-fikir, memang hadirnya itu sangat berharga dibalik semua kesederhanaannya.

Tweet