"Garam di laut, asam di gunung. Bertemu di belanga."
Tentang keyakinan hati, bagaimana kita mau bersabar dalam menyambutnya. Dia sudah tertuliskan jelas untuk kita. Walau kita menyadari bahwa memang sosoknya begitu sangat rahasia. Ia tak pernah kita tahu akan datang dari mana, ia datang dari kota apa, provinsi apa atau bahkan negara mana. Kita tidak pernah mengetahui itu. Ini tentang hati kita yang harus sabar dalam menantinya. Hal itu karena kita bisa melihat bahwa setiap orang berbeda-beda dalam masa penantiannya. Ada yang datang cepat, ada pula yang sampai lama baru bertemu dengan jodohnya.
"Padi di sawah, ikan di laut. Bertemu dalam sepiring sarapan."
Tentang kapan waktunya kita bertemu, Allah Yang Maha Tahu kapan waktu yang tepat untuk menentukannya. Kita hanya berusaha., kita melakukan usaha-usaha untuk menyambut jodoh kita. Wajar saja jika kita yang mungkin di suatu saat mencintai sesorang, kita jatuh cinta kepadanya. Lalu kemudian berharap mungkin bahwa dia adalah jodoh kita. Kita melakukan beberapa usaha untuk mendapatkan sosok itu, Walau memang ada yang berhasil ataupun tidak. Sebagai manusia kita memang hanya berusah, mau cepat atau lambat maka sebenarnya Allah yang Maha Mengetahui dan Menentukan tentng kapan jodoh itu akan disandingkan dengan kita.
"Cabai ada di atas tanah, bawang ada di bawah tanah. Bertemu menjadi sambal."
Entah dia ada di kalangan serba ada, kita ada di kalangan serba sederhana. Jika Allah sudah menentukan berjodoh, niscaya tetap bersama. Terkadang kita sering ragu jika berharap kepada sosok yang kita anggap istimewa. Kita seolah membedakan sendiri berbagai kesenjangan antara dirinya dan kita. Seolah berbeda level dan tingkatan antara diri kita dan dirinya. Padahal jodoh itu memang tidak memandang dari golongan apa dan apa. Jika Allah sudah menentukan bahwa yang tepat untuk diri kita adalah sosok tersebut, maka jadilah ia menjadi jodoh kita.
"Kopi rasanya pahit, gula rasanya manis. Tetap bersatu, menjadi secangkir minuman enak."
Dengan segala perbedaan yang ada, Kita tak pernah mengetahui apa rencana terbaik Allah untuk kita. Hanya percaya bahwa Allah telah menyiapkannya. Mungkin kita sering menemukan dua pasangan yang seolah tidak cocok, si A begini dan si B-nya begitu. Padahal kita tak pernah tahu bahwa orang yang kita lihat itu sebenarnya adalah pasangan yang sangat serasi dan bila bersama akan menghasilkan manfaat yang luar biasa. Pada hakekatnya setiap manusia juga berbeda, mungkin kita sendiri yang justru mungkin membesar-besarkan perbedaan itu.
"Aku disini, Engkau disana. Bertemu dalam pelaminan."
Tentang kesabaran dalam menanti, tentang keseriusan dalam mempersiapkan diri, tentang menyambut yang terindah untuk dampingi diri. Antara kita dan jodoh kita, jika memang belum dipertemukan maka kita tetap harus optimis bahwa nanti juga akan dipertemukan. Kemudian lalu dipersandingkan dalam pelaminan. Kita hanya bisa pasrah dan tawakal ketika sudah berusaha, jodoh kita pastinya sudah dipersiapkan oleh Allah SWT. Karena Allah SWT sudah jelas mengatakan bahwa setiap sesuatu itu berpasang-pasangan.
0 Response to "Garam di laut, asam di gunung. Bertemu Dalam belanga. Kalau Sudah Berjodoh Akan Bertemu Juga"
Post a Comment