Setiap wanita di dunia ini terlahir dengan beraneka rupa, setiap orang mempunyai fisik yang berbeda. Ada yang cantik, ada pula yang ta k cantik. Ada pula yang dikatakan setandar-standar saja. Tentu kemungkinan sangat bahagia rasanya jika seorang wanita itu dianugerahi wajah yang rupawan. Namun bukan berarti wanita yang tak terlahir rupawan itu tak bahagia. Bahagia itu dari hati, bukan dari tampilan fisik wajah kita. Kecantikan yang kita miliki itu pun hanyalah sesuatu yang bersifat sementara. Cantik itu bukanlah sesuatu yang kekal melekat pada diri kita, hal itu mungkin hanya bertahan beberapa puluh tahun saja, bahkan wajah kita sudah mulai mengeriput di usia tiga puluhan.
Mungkin kita pernah melihat orang yang nampak cantik namun ia begitu terlalu membanggakan kecantikannya. Ia sering kali memamerkannya lewat media sosial, sering upload dengan caption-caption atau hastag yang seolah ingin dipuji bahwa ia adalah orang yang cantik. Kita memang tak salah memiliki wajah yang cantik, bahkan itu adalah anugerah. Namun sering kali jika ingin dipuji atau begitu diistimewakan karena kecantikan kita maka mungkinlah lama-lama kita menjadi pribadi yang terlalu membanggakan kecantikan kita. Mungkin malah bisa menjadi bibit-bibit kesembongan. Tentu hal itu menjadi sesuatu yang buruk dan malahan menjadi poin minus.
"Jadikanlah kecantikanmu membuatmu mulia, bukan justru kau sombongkan menjadikanmu tak terhormat jadinya."
Wanita yang cantik, akan terlihat lebih cantik saat ia menjaga kecantikannya. Saat kita merasa diri kita cantik, lalu bersifat acuh kepada orang-orang di sekitar karena merasa mereka tak cantik. Tentu hal itu sebuah bagian dari kesombongan yang kita miliki. Sombong itu memang terkadang sulit sekali dikenali, terkadang seseorang memaknai sombong itu berbeda-beda. Namun yang jelas, saat seseorang merasa bahwa dengan kecantikan wajahnya ia merendahkan orang lain. Saat itulah jelas sekali bahwa kesombongan itu telah ia tunjukan.
"Jika kau berharap dicintai karena kecantikanmu, apakah salah jika seseorang meninggalkanmu saat engkau sudah tak cantik lagi?"
Jika diri ini merasa ingin menarik perhatian orang lain karena kecantikan kita, membuatnya jatuh cinta hanya dengan sekadar menakar betapa cantiknya kita. Tentu akan banyak sekali lelaki yang akan tergiur dengan kecantikan seorang wanita. Mata lelaki mana yang tak menyukai kecantikan wajah, keindahan yang telah Allah ciptakan dengan begitu istimewa itu. Namun apakah dengan hanya bermodal cantik, lalu kita dengan berbangga diri dan dengan sengaja mempertontonkan kecantikan kita dengan niat agar seseorang tertarik. Kita rajin posting foto di semua akun media sosial, kita berharap akan banyak orang yang menaruh hati pada kita. Memang sih, tak lama kemudian akan banyak sekali like bahkan komentar atau sejenisnya. Kemudian saat ada orang yang merayu dan mengatakan sayang kepada kita karena menilai betapa cantiknya kita. Pertanyaan sederhananya, jika cantik yang kita miliki sudah hilang atau mulai menua. Masihkah sosok itu mau mencintai kita???
Secantik apapun seorang wanita saat ini, tak lain itu hanyalah sementara. Serupawan apapun seorang wanita saat ini, itu hanyalah titipan Allah semata. Semanis apapun wajah yang kita miliki, tak lain itu adalah anugerah yang tak akan lama dipercayakan kepada kita. Cantik atau tidak, itu salah satu cobaan dan tantangan bagi diri kita masing-masing. Apakah bisa membuatnya menjadi seseuatu yang bermanfaat, atau justru sebaliknya. Sesuatu yang abadi bukan saat kita ada di dunia, tetapi saat kita sudah mempertangungjawabkan semua titipan yang telah Allah berikan pada kita. Maka hargailah kecantikanmu, jadikanlah dirimu mulia karenanya.
Secantik apapun seorang wanita saat ini, tak lain itu hanyalah sementara. Serupawan apapun seorang wanita saat ini, itu hanyalah titipan Allah semata. Semanis apapun wajah yang kita miliki, tak lain itu adalah anugerah yang tak akan lama dipercayakan kepada kita. Cantik atau tidak, itu salah satu cobaan dan tantangan bagi diri kita masing-masing. Apakah bisa membuatnya menjadi seseuatu yang bermanfaat, atau justru sebaliknya. Sesuatu yang abadi bukan saat kita ada di dunia, tetapi saat kita sudah mempertangungjawabkan semua titipan yang telah Allah berikan pada kita. Maka hargailah kecantikanmu, jadikanlah dirimu mulia karenanya.
0 Response to "Jangan Sombongkan Kecantikanmu, Besok Juga Akan Menua Mengeriput."
Post a Comment