Kasih Sayang Seorang Ibu Dari Kecil Hingga Kita Dewasa

1. Sembilan bulan ia menggendongmu, walau kala itu kau hanya diam dalam perutnya.

2. Saat kau lahir, dia menangis dalam haru kebahagiaannya karena akhirnya bisa melihat wajahmu yang selama ini dinantinya.

3. Dia menyuapimu setiap hari, memandikanmu, menimangmu, memelukmu. Karena kau adalah kebahagiaanya.

4. Dia mengajarimu berjalan, menuntunmu kemanapun engkau mau. Hingga akhirnya saat ini kau bisa berjalan dengan tegap.

5. Dia senang melihatmu telah bisa berlari-lari, namun tat kala kau terjatuh. Ibumu segera memelukmu, memastikan kau tak kenapa-kenapa.

6. Dia membelikanmu pensil dan buku, padahal dirimu hanya bisa coret-coret saja. Dia ingin kamu jadi anak yang pintar kedepannya.

7. Kau bermain dengan temanmu, kau menangis. Dialah sosok pertama yang ingin segera memeluk menenangkanmu.

8. Dia mendaftarkanmu ke sekolah. Dia selalu menungguimu sampai beberapa hari. Hingga terlihat kau sudah akrab dengan teman-temanmu.

9. Dia dengan setia menjemput dirimu pulang, dia selalu berharap anaknya pulang dengan selamat.

10. Dia memasakkan untukmu makanan seenak yang dia bisa. Namun sering kali kita tak mau menghabiskannya.

11. Dia selalu ingin tahu cerita tentangmu, namun semakin besar kau semakin menjaga jarak dengannya.

12. Dia sering memarahimu, semakin besar kau semakin sering pulang lewat waktu. Dia begitu mengkhawatirkanmu.

13. Kau telah menjadi remaja, kau telah berpisah tidur dengan dia. Padahal ia masih ingin memelukmu, seperti masa kecilmu dulu.

14. Kau sudah SMA, kau mulai sibuk dengan dunia remajamu. Teman-temanmu banyak menyita waktumu, kau sudah sangat jarang ngobrol dengan dia.

15. Kau tertidur pulas di tengah malam, dia bangun untuk sekedar menatap wajah anaknya yang sekarang sudah tumbuh besar.

16. Kau kuliah, dia sudah jarang sekali mendengar suaramu. Kau bilang sibuk dengan segala tugas yang ada, kau menjadi sangat sibuk.

17. Kau bercanda tawa dengan temanmu hampir setiap hari. Kau tak sempat mengetikkan sms mengabari dia di rumah.

18. Kau kerja, kau berangkat pagi pulang sore bahkan malam. Tak sempat dirimu menanyakan kabar ibumu. Kau merasa sudah sangat lelah.

19. Kau menemukan sosok pujaan hati, perhatianmu padanya mengalihkan rindumu untuk dia. Siang malam kau asyik bercengkrama dengan pujaan.

20. Kau putuskan untuk menikah, kau membuat hatinya bahagia namun dia tetap merasa sangat kehilangan. Kaulah buah hati yang sangat dicintai.

21. Dari semua itu, berapa kali engkau telah membuatnya kecewa? Namun ternyata dia tetap memaafkan semua salahmu dan tetap menyayangimu sepenuhnya.

22. Sebesar sedewasa apapun dirimu, kau tetaplah anak kecil baginya yang selalu ia sayangi.

23. DIA SELALU MERINDUKANMU, BERHARAP BISA BERJUMPA DENGANMU SELALU.