Banyak diantara kita yang pernah merasa bahwa masa lalu bersama seseorang itu begitu indah sekali. Begitu membahagiakan dan seolah tidak tergantikan. Seseorang yang pernah kita sayangi dan pernah menyayangi kita. Seseorang yang pernah kita harapkan untuk menjadi jodoh kita, namun ternyata dia sekarang justru tidak bersama kita. Sehingga sekarang kita berfikir sejenak bahwa dahulu kita salah memberikan cinta kita. Kita salah mengira bahwa dia adalah jodoh kita. Mungkin juga saat sekarang kita justru masih mengharapkan ia jadi jodoh kita. Hal itu karena kita merasa bahwa dia adalah sosok yang baik, atau sosok terbaik yang bisa membahagiakan kita. Itu pandangan sejenak saat kita mengingatnya, kita merasa bahwa dia adalah sosok yang baik bahkan terbaik. Di sisi lain, saat kita kembali ingat tentang alasan kepergiannya dari kita. Atau mengingat kembali tentang alasan kita berpisah darinya, tentu kita menemukan pandangan lain. Apakah benar ia terbaik bagi kita? lalu mengapa kita berkahir dengan dia.
"Kita berani mengakiri, karena kita telah berfikir itu yang terbaik. Bukannya seperti itu?"
Terkadang perasaan tentang menaggap dia adalah sosok terbaik untuk kita adalah karena kita sampai saat ini masih menganggap ia sosok paling istimewa. Di sisi lain, kita masih belum membuka lembaran baru setelah berpisah dengannya. Kia masih membayangkan betapa banyak kisah indah yang telah kita lakukan bersama dia. Namun apakah benar demikian? selayaknya kita mengerti bahwa kita tidak bisa terus-terusan terbelenggu oleh kenangan masa lalu. Sebuah kenangan yang terus memaksa kita meratapi dirinya. Keputusan yang telah ia ambil untuk berpisah dengan kita, hal itu cukup membuat kita sadar bahwa dirinya tidak bisa bertahan dengan kita. Atau keputusan kita yang telah memilih untuk berpisah dengan dia itu dahulu adalah keputusan terbaik pula.
"Percayalah, seindah apapun masa lalu. Hal itu tetap masa lalu, sedangkan kita sekarang berhadapan dengan masa depan."
Jika kita pernah sakit hati karena dia, hingga kita akhirnya memilih putus dengan dia. Itulah keputusan kita, kita pun dahulu tidak serta merta tanpa alasan meninggalkan kisah yang telah terjalin. Selalu ada alasan yang mengiringi kisah itu. Terkadang memang ia teringat dalam fikiran, begitulah cobaan untuk bisa Move On. Terkadang merayu hati kita kembali terus mengingat dia, padahal kita sudah ingin memulai lembaran baru. Mungkin diri kita masih takut melangkah, takut gagal menemukan yang lebih baik. Padahal tentunya masih banyak yang siap membahagiakan kita lebih dari dia. Sering pula kita jadi menyalahkan diri sendiri, kenapa dahulu terlanjur jatuh cinta pada dia. Kita menyalahkan hati, kenapa berakhir seperti ini. Maka coba tenanglah, yang salah di masa lalu mari kita maafkan. Tentu diri kita pernah salah, kesalahan di masa lalu mari kita perbaiki. Cinta yang telah terlanjur terasa dan tidak tergapai biarlah terganti. Biarkan hati ini menemukan cinta yang baru dengan lebih hati-hati lagi.
"Percayalah, seindah apapun masa lalu. Hal itu tetap masa lalu, sedangkan kita sekarang berhadapan dengan masa depan."
Jika kita pernah sakit hati karena dia, hingga kita akhirnya memilih putus dengan dia. Itulah keputusan kita, kita pun dahulu tidak serta merta tanpa alasan meninggalkan kisah yang telah terjalin. Selalu ada alasan yang mengiringi kisah itu. Terkadang memang ia teringat dalam fikiran, begitulah cobaan untuk bisa Move On. Terkadang merayu hati kita kembali terus mengingat dia, padahal kita sudah ingin memulai lembaran baru. Mungkin diri kita masih takut melangkah, takut gagal menemukan yang lebih baik. Padahal tentunya masih banyak yang siap membahagiakan kita lebih dari dia. Sering pula kita jadi menyalahkan diri sendiri, kenapa dahulu terlanjur jatuh cinta pada dia. Kita menyalahkan hati, kenapa berakhir seperti ini. Maka coba tenanglah, yang salah di masa lalu mari kita maafkan. Tentu diri kita pernah salah, kesalahan di masa lalu mari kita perbaiki. Cinta yang telah terlanjur terasa dan tidak tergapai biarlah terganti. Biarkan hati ini menemukan cinta yang baru dengan lebih hati-hati lagi.
"Walaupun cerita yang lalu penuh kenangan indah sulit dilupakan. Justru itu bisa jadi pelajaran untuk membuat masa depan kita lebih indah dengan cinta yang baru."
Mengambil hikmah dan pelajaran dari masa lalu dengan dia bukan berarti kita terikat dengan kenangan masa lalu. Kita hanya belajar dari pengalaman masa lalu, menerapkannya di masa sekarang. Sesuatu yang indah biarlah bisa kita jalani lagi, yang terpenting kisah lalu yang berakhir buruk tidak terulang kembali. Kita masih bisa menciptakan masa depan yang lebih indah, dengan penagalaman yang telah kita alami sebelumnya. Tidak mengulangi berbagai kesalahan yang telah kita buat dahulu. Kita justru bisa belajar, tidak perlu takut untuk mengenangnya sejenak. Hidup memang penuh kenangan, kita tidak pernah bisa lepas dari itu.
"Tersenyumlah, mari kita buat masa depan yang jauh lebih indah dari sebelumnya."
Lembaran baru yang telah kita pilih mari kita buat begitu indah. Kita telah memilih dan memutuskannya, kita harus semangat membuatnya jadi lebih indah. Tidak ada lagi yang perlu banyak-banyak disesali terus-terusan, masa lalu biarlah lewat. Ibarat menuju suatu jalan, kita tentunya pernah melewati jalan yang begitu indah. Kita ingin sekali berlama-lama di tempat itu, namun kita tahu bahwa tujuan kita memang bukan di tempat itu. Tempat tujuan kita justru lebih indah dari itu. Sama seperti kisah kita, kita pernah melewati masa-masa yang indah bersama seseorang, namun karena suatu alasan hingga kita berpisah dengan dia. Padahal kita juga tahu bahwa tujuan kita belum tercapai, apa itu? hal itu adalah bertemu jodoh kita yang akan membahagiakan kita. Kita akan mencapai tujuan itu dengan lebih indah. Bersamanya kita usahakan akan merasa lebih bahagia. Hal itu karena kita memang pantas bahagia dengan masa depan kita. Bahagia di masa lalu biarlah memang jadi kenangan bahagia, namun bahagia di masa sekarang itu lebih penting. Kemudian kebahagiaan di masa yang akan datang tentu bisa kita usahakan lebih bahagia lagi.
0 Response to "Tentang Move On! Seindah Apapun Masa Lalu, Kita Tetap Masih Bisa Dapatkan Masa Depan Yang Lebih Indah."
Post a Comment