Cinta adalah perasaan yang terasa dalam di hati. Cinta bisa membuat diri kita tersenyum begitu manis, bisa pula membuat kita bersedih begitu sakit. Semua tentang bagaimana diri kita mengartikan cinta, kemudian menempatkannya sesuai tempatnya. Agar bisa merasakan apa arti yang bahagia, membuat kita lebih bergairah. Hal itu karena memang cinta itu adalah anugerah, semestinya cinta itu harus membuat hidup kita jauh lebih indah.
"Kau idola banyak orang, hati hanya bisa berdoa sambil mengendalikan perasaan yang ada."
Tidak khayal bahwa diri ini sebagai manusia akan merasakan cinta. Cinta kepada lawan jenis kita, sebagai fitrah dari manusia. Kita tidak tahu sebelumnya akan mencintai siapa, sosok seperti apa yang akan kita cintai. Hingga akhirnya perasaan itu terasa di dada, kepada seseorang. Kita mencintai sosok yang istimewa, karena memang orang yang istimewa tentu lebih menarik hati kita. Namun sayangnya, sering kali diri ini jadi minder sendiri karena memang banyak juga yang mengaguminya. Diri ini memang bisa berharap, sambil mengendalikan perasaan yang tumbuh agar tidak membuat diri ini gelisah mengharapkannya.
"Terkadang melihatmu dari jauh, sesekali tanpa sengaja memperhatikanmu. Jika memang jodohku, kau akan bersamaku."
Tidak semua orang bisa mengatakan cinta dengan mudah, tidak semua orang bisa dengan cepat mengutarakan cintanya. Seringkali diri ini hanya bisa menahan rasa cinta yang ada, kita berusaha bisa menempatkan cinta yang ada sebaik mungkin. Kita sesekali melihat dia dari kejauhan, memperhatikannya dengan seksama walau sebentar-sebentar saja. Kita khawatir dia memberi perhatian balik kepada kita. Kita mencoba menenangkan diri kita sendiri, jika memang jodoh niscaya ia juga akan bersanding dengan kita. Kita tidak ingin mengumbar semua perasaan yang ada secara terbuka. Kita ingin tepat waktu dalam memberikannya.
"Entah apakah harus diungkapkan, atau sabar menahan perasaan. Lebih baik aku ungkapkan pada Sang Pemberi Cinta."
Terkadang ingin sekali mengungkapkan perasaan yang ada. Rasanya sesak juga terasa di hati, ingin sekali dia tahu apa yang kita rasakan. Kita ingin mengerti bahwa ada kita yang sedang menyimpan rasa untuknya. Namun di awal, kita mengerti bahwa lebih baik mendoakan cinta yang ada. Kita laporan kepada Allah SWT bahwa diri kita telah mencintai seseorang. Walaupun kita pun sudah menyadari, bahwa Allah selalu tahu apa yang kita rasakan. Kita hanya ingin menempatkan cinta sebaik mungkin, memohon petunjuk kepada Dzat yang telah menciptakan cinta itu sendiri. Kepada Dzat yang memang Maha Mencintai.
"Bertemu denganmu dan akhirnya merasakan cinta, ini hanyalah fase kehidupan, aku harapkan selalu indah ke depan."
Kita mengerti bahwa semua yang kita rasakan ini adalah bagian dari alur kehidupan yang kita jalani. Kita bertemu dengan dirinya, lalu mengenalnya, lalu merasakan perasaan aneh yang kita sebut dengan cinta. Hal itu tentunya bukanlah sesuatu kebetulan semata. Ada Allah SWT yang telah mengaturnya, kita hanya diberikan tugas untuk menjalaninya dengan baik dan dengan cara yang baik. Ini adalah bagian dari fase kehidupan, sebuah tahapan dalam pendewasaan kita. Kita tentu berharap bisa melewatinya dengan baik, dan cinta yang ada bisa selalu terasa indah.
"Terkadang aku takut dengan tumbuhnya perasaan ini, ada harapan yang begitu indah. Ya Allah jika memang jodoh, kabulkanlah. Jika memang tidak, cukupkanlah."
Kita inginkan cinta ini memang akan selalu indah. Kita inginkan bisa menempatkannya dengan baik di hati, bukan menjadi galau karena memikirkannya. Tentu terkadang ada perasaan takut dalam hati, takut terlalu berharap namun bakal kecewa. Kita hanya bisa berdoa dan memantaskan diri, jika ia memang jodoh kita maka kita berharap lancar dalam menggapainya. Lancar untuk bisa bersamanya, ingin cinta itu terkabul indah bersanding dengan dia. Jika memang perasaan ini hanyalah sebuah fase, semoga tidak membuat kita bersedih dan berharap cukup saja.
"Hanya dalam doa, jika memang jodohnya. Aku bersyukur adanya. Jika memang tidak, maka Allah tentu telah memilihkan yang lain, yang lebih tepat untuk buatku bahagia."
0 Response to "Cinta Dalam Doa, Jika Memang Jodoh Aku Bersyukur Adanya. Jika Memang Tidak, Aku Pun Terima Ketentuan-Nya. "
Post a Comment