TENTANG AKU YANG TIDAK MENERIMA DIRIMU

"Maafkan aku, bukan berarti engkau tidak pantas untuk aku pilih, namun karena aku sudah memiliki pilihan lain."

Memang mencintai dan dicintai adalah hak setiap orang. Setiap orang boleh memilih tentang siapa yang ingin mendapatkan cinta darinya, atau siapa yang ia harapkan selalu mencintainya. Walaupun memang terkadang kita tidak bisa memaksa cinta yang hadir di hati. Atau cinta yang memang tiba-tiba hadir di hati. Hingga terkadang ada sosok yang mengharapkan kita menjadi jodohnya, namun apa daya jika memang diri kita belum atau tidak bisa dengannya karena berbagai alasan.

Mungkinlah kita pernah menolak seseorang yang kita harapkan jadi jodoh kita. Sebenarnya bukan karena kita yang menganggapnya tidak pantas untuk diri kita, namun melainkan kita memang sudah memiliki pilihan orang yang lain. Memang rasanya begitu berat jika harus menolak seseorang. Menolak niatan yang dimilikinya untuk menjadikan kita sebagagi jodohnya. Namun memanglah kita tidak bisa memaksa cinta itu hadir dalam hati kita untuknya, karena kita sudah mempunyai pilihan lain. 

"Maafkan aku, bukan tentang aku yang tidak menghargai perasaanmu. Namun karena aku juga punya perasaan yang ingin aku wujudkan."

Berikutnya kita menolak seseorang bukan karena kita tidak menghargai perasaan cinta yang telah ia berikan untuk kita. Namun karena sendiri juga punya harapan hati lain yang dari dulu ingin kita wujudkan. Kita menginginkan seseorang yang lain. Ini bukan tentang membuang kesempatan yang ada yang telah diberikan orang lain. Tentu kita tidak serta merta menolak, kita juga bisa membayangkan rasanya hati jika cinta tidak tersambut. Namun disini juga ada hati kita yang ingin ikut memperjuangkan perasaan yang ada di hati. Tentu kita juga boleh memperjuangkan perasaan yang kita miliki juga.

"Maafkan aku, engkau telah memilihku dan itu adalah hak dirimu. Namun bolehlah aku menggunakan hak diriku untuk memilih juga untuk siapa cinta ini aku berikan."

Kita juga sadar bahwa kita tidaklah sosok yang sempurna, yang bisa pilih-pilih dengan semaunya. Kita menyadari bahwa diri kita juga banyak sekali kekurangan. Kita juga tidak ingin dianggap orang yang terlalu pilih-pilih. Bukan pula tentang sekadar dia pantas untuk kita atau tidak pantas. Hal itu karena aku merasa dengan segenap sifat yang kita miliki, serta melihat sifat kepribadian yang dia miliki itu. Maka kita merasa kurang tepat untuk bersama. Walaupun kita juga menyadari bahwa kita tidak pernah bisa menebak masa depan, kita hanya bisa mengira-ngiranya.

"Tetaplah semangat selalu, kau dan aku semoga tidak saling membenci. Cinta memang harus diperjuangkan, aku salut padamu. Tetaplah tersenyum, karena bukan aku satu-satunya orang yang bisa kau perjuangkan."

Besar harapan walau ada penolakan dari kita, walau cintanya belum kita sambut dengan hati kita. Apalah daya memang hati tidak bisa dipaksa. Sebaik dan serupawan seseorang atau dengan berbagai kelebihannya itu, namun tetap saja cinta itu tidaklah harus dipaksa tumbuh dan hadir dalam kehidupan kita untuk bersama. Kita berharap kita tidak akan saling membenci atau mempunyai dendam. Diri ini tentu begitu takut jika ada bekas kekecewaan yang membuat benih kedendaman dan akan membuatnya benci terhadap kita. Harusnya jika cinta maka tidak akan menghadirkan rasa benci yang begitu mendendam.

"Jadilah dirimu semakin baik lagi, mungkin engkau bisa dapatkan yang lebih baik dari diriku. Seseorang yang semoga bisa bahagiakanmu sepanjang waktu."

Karena diri kita menyadari bahwa jodoh bukanlah memaksa orang lain untuk menyayangi kita, atau memaksa diri kita untuk mencintainya. Cinta itu dari hati, kita tidak bisa memaksanya. Semoga diri kita bisa mendapatkan cinta yang kita harapkan. Cinta memang perlu diperjuangkan, namun jika memang belum berhasil maka kita harus tahu bahwa mungkin ini bukan jalan untuk bersama. Bukan jalan untuk saling berjodohan. Kedepan semoga bisa saling memantaskan diri, dan dapatkan yang lebih baik untuk kebahagiaan hati.

Tweet