1. Filosofi Pertama
“Ia berduri bukan untuk melukai, namun untuk melindungi diri.”
Maknanya :
“Jangan takut terlihat tegas, galak atau berani. Itu bukan untuk ditakuti, namun untuk menjaga diri. Punya ketegasan itu penting, agak galak juga tidak apa-apa. Begitu pula jika kita mempunyai sesuatu kemampuan untuk melindungi diri. Setiap orang mempunyai cara tersendiri untuk melindungi dirinya, melindungi hatinya dan melindungi harga dirinya. Semua itu supaya tidak diganggu oleh orang lain.”
2. Filosofi Kedua
“Bunga yang indah, selalu dicari banyak orang.”
Maknanya :
“Jadilah sebaik mungkin dari dirimu, niscaya banyak orang yang akan mencarimu. Sesuatu yang indah biasanya memang akan dicari banyak orang. Sesuatu yang istimewa, sesuatu yang mulia, dan setiap apapun yang mempunyai kelebihan. Memang diri kita tidak bisa mempunyai banyak kelebihan, namun kita bisa mengusahakan beberapa hal saja yang bisa membuat diri kita menjadi istimewa.”
3. Filosofi Ketiga
“Warnanya indah dan mampu menghias taman dan pekarangan.”
Maknanya :
“Jadilah baik, sukses, cerdas dan lain sebagainya. Namun jangan lupa, jadikanlah semua itu bermanfaat untuk sekitarmu. Semua keberhasilan, kelebihan dan keistimewaan yang kita miliki harusnya bisa membuat diri kita bisa bermanfaat untuk orang lain. Sehingga hal itulah yang bisa membuat keistimewaan diri kita menjadi berharga.”
4. Filosofi keempat
“Tumbuh menawan, dengan ciri khas warnanya.”
Maknanya :
“Beranjaklah menjadi sosok yang istimewa, dengan ciri khas dirimu sendiri. Menjadi diri sendiri itu memang penting. Tidak terlarut dalam kehidupan orang lain, tidak berusaha selalu menjadi follower yang terombang-ambing. Menjadi diri sendiri yang sebaik mungkin, setiap orang memang istimewa. Istimewa dengan keunikannya masing-masing.”
5. Filosofi Kelima
“Mawar, sang bunga penanda rasa cinta dan kasih sayang.”
Maknanya :
“Dalam hidup ini, engkau mau dikenal sebagai sosok seperti apa. Pembuat senang, pembawa resah, pemicu sedih atau apa yang lainnya. Hal itu terserah diri kita mau jadi seperti apa. Jika kita ingin menjadi sosok yang dikenal baik, maka memang kita harus jadi orang baik. Begitupun sebaliknya, jika kita tidak ingin dikenal sebagai orang yang buruk. Maka berusahalah menjadi orang yang tidak suka berbuat buruk."
6. Filosofi keenam
“Mawar, ditanam dimanapun seolah tetap begitu indah.”
Maknanya :
“Jadilah orang yang dimanapun berada tetap membuat orang lain merasa bahagia karena kebaikan-kebaikanmu. Menjadi orang yang tidak goyah dan berubah-ubah dimanapun berada. Selalu memegang komitmen dan kepercayaan untuk tetap menjadi orang yang baik dimanapun berada."
7. Filosofi Ketujuh
“Mawar, seindah apapun itu. Nantinya tetap akan layu dan akhirnya mati.”
Maknanya :
“Ingatlah bahwa seindah dan serupawan apapun dirimu. Hal itu bukanlah sesuatu yang kekal, kau akan mengeriput, tua dan mati. Dunia ini memang sementara, tidak ada yang abadi. Seindah dan seistimewa apapun keadaan fisik pada diri kita. Niscaya kita akan menua juga, tidak lagi serupawan dahulu. Hingga suatu saat akan terkubur juga dan tiada yang melihat bentuk fisik kita yang rupawan itu.”
0 Response to "7 Filosofi Bunga Mawar Tentang Jati Diri"
Post a Comment