1. Renungan yang pertama.
Kita sering memandang hidup orang lain tampak lebih bahagia dari hidup kita. Mungkin sebenarnya hal itu disebabkan karena kita sendiri lah yang kurang bersyukur terhadap hidup kita sendiri. Mungkin diri ini terlalu membandingkan apa yang dimiliki orang. Membandingkannya dengan orang-orang yang posisinya lebih dari kita. Sedangkan jarang sekali kita melihat ke bawah, melihat orang-orang yang hidupnya tidak sebahagia kita.
2. Renungan yang kedua
Kita sering mengeluh terhadap apa yang terjadi, seolah hidup orang lain lancar-lancar saja. Mungkin kita yang tak bisa sekuat mereka dalam menjalani setiap cobaan yang ada. Mungkin juga kita yang selalu merasa bahwa orang lain hidupnya bahagia selalu. Membayangkan bahwa hidup orang lain yang penuh dengan kebahagian, sedangkan hidup kita tidak. Mungkin karena keluhan yang sering muncul itulah yang membuat diri kita menutup kebahagiaan hidup kita sendiri.
3. Renungan yang ketiga
Kita sering menginginkan bisa memiliki hidup seperti orang lain. Mungkin kita belum mengerti bahwa ada banyak orang yang mengharapkan bisa berada di posisi kita. Ingin hidup dengan lebih baik itu memang wajar, malah hal itu bisa menjadikan kita lebih semangat. Namun jika diri kita menjadi tidak menghargai hidup kita sendiri dan justru begitu suka membandingkannya dengan hidup orang lain. Hal itu bisa membuat kita tidak mensyukuri hidup yang kita punyai.
4. Renungan yang keempat
Kita sering menganggap bahwa bahagia itu jika kita bisa memiliki apa saja yang kita inginkan. Mungkin kita lupa bahwa Allah telah menitipkan banyak karunia kepada kita. Karunia dan nikmat yang orang lain tidak merasakannya. Begitu banyak hal yang kita miliki, entah itu yang berbentuk materi maupun non materi. Hal itu karena memang bahagia tidak ahanya sekadar tentang materi. Bahagia itu juga tidak akan terpenuhi walau sebanyak apapun materi yang kita miliki. Jika diri kita memang tidak pernah bisa mensyukuri apa yang kita punyai sekarang.
5. Renungan yang kelima
Mungkin kita sering mengejar dunia hingga lupa siapa yang hakikatnya memberikan itu semua. Sebaliknya, lalu kita mengeluh dan berdoa ketika kita tidak bisa mengejar apa yang kita inginkan. Terasa seolah bahwa Allah adalah tempat meminta saat kita kesusahan. Lalu malah kita lupakan karena Allah telah memberikan apa yang kita inginkan. Padahal memang sejatinya semua yang kita miliki ini hanyalah titipannya di dunia. Allah akan meminta pertanggung jawaban dari apa yang telah dititipkannya.
6. Renungan yang keenam
Apakah kita sudah mensyukuri semua nikmat yang telah Allah beri. Bisa jadi mungkinkah kita masih selalu belum puas, atau masih belum menerima semua yang telah terjadi. Jika kita pikir-pikir secara bijak, apakah diri kita sudah berterima kasih terhadap semua skenario Allah terhadap hidup kita. Jalan cerita kita, cinta kita, keluarga kita, pendidikan kita, rejeki kita, pekerjaan kita dan lain sebagainya. Apakah sebaliknya, kita menjadi orang yang menganggap semua ini beban bagi kita. Mungkinkah sebenarnya diri kita ini orang yang kurang bersyukur.
7. Renungan yang ketujuh
“Jika kamu mensyukuri nikmatku, maka Aku akan menambahkannya padamu. Tetapi jika kamu mengingkari nikmatku, maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih. (Q.S. Ibrahim : 7)
Begitu Allah sangat sayang kepada hambanya, memberikan berbagai nikmat kepada kita. Memberikannya dengan berlimpah, bahkan kebahagiaan-kebahagian yang mungkin tidak pernah kita minta. Hingga Allah pun akan memberikan tambahan nikmat jika kita bersyukur, namun sayangnya terkdang diri kita mungkin yang tidak pandai bersyukur. Semoga memang diri kita bisa termasuk orang yang mulai sekarang bisa pandai bersyukur. Bisa menerima dan menikmati apa yang Allah berikan dengan sebaiknya.
0 Response to "7 Renungan Untuk Diri Sendiri"
Post a Comment