1. Seperti tanaman, jika dirawat maka sedikit demi sedikit akan tumbuh berkembang
“Pekerjaan yang kita punya, jika kita mau berusaha untuk merawatnya, menjaganya, melakukan perbaikan-perbaikan. Niscaya akan berkembang juga. Lama tidaknya tumbuh, tergantung usaha kita. Selagi diri kita mau berusaha, sedikit demi sedikit mau melakukan yang dirasa lebih baik. Seiring berjalannya waktu, pekerjaan kita pun berkembang juga. Sesuatu memang akan tumbuh jika mau merawatnya, dan kita benar dalam merawatnya.”
2. Seperti baju kita sendiri, kita yang lebih tahu tentang nyamannya seperti apa. Namun orang lain yang banyak komentarinya.
“Pekerjaan yang kita punyai tentu kita sendiri yang lebih paham tentang kenyamanannya seperti apa. Namun memang banyak orang yang justru suka berkomentar tentangnya. Mau komentarnya seperti apa, kita sendirilah yang menjalani pekerjaan kita. Komentar akan ada bermacam-macam, ada yang baik ada yang buruk. Ada yang terasa sangat kritis hingga begitu pedas. Bahkan tentu ada yang terasa seperti meremehkan dan sejenisnya. Menanggap pekerjaan kita terasa tidak enak. Namun pada dasarnya kita sendirilah yang merasakannya, seberapa nyamannya itu, seberapa bahagia kita dalam menjalaninya.”
3. Seperti air di lautan, airnya tidak akan habis walau digayung setiap hari.
“Pekerjaan yang kita lakukan memang tidak ada habisnya, jika kita tidak mau berhenti. Mau lembur, mau istirahat, mau bekerja dengan bijak. Kita memang bisa bekerja terus menerus, namun kita juga harus paham tentang diri yang butuh istirahat dan menikmati. Pekerjaan memang adalah sebuah proses yang tidak berhenti, jika memang diri kita tidak mau berhenti. Selalu ada waktu jika memang Allah masih memberi kita kehidupan. Kita mau bekerja terus tanpa jeda tanpa libur atau tanpa istirahat. Hal itu memang terserah diri kita. Namun diri kita harus selalu menyadari, bahwa kita tidak akan bisa menggayung seluruh air di lautan. Kita tidak akan bisa mengumpulkan semua uang dan harta di dunia ini. Lalu untuk apa jika kita bekerja tidak bijak, kapan kita mau menikmati hasilnya?”
4. Seperti makakan, enak dan tidaknya, bergizi atau tidaknya. Tergantung dari kita yang mempersiapkan bahan-bahannya.
“Pekerjaan yang kita dapatkan, enak atau tidaknya, menyenangkan atau tidaknya, ringan atau tidaknya. Memang tergantung dari diri kita dalam mempersiapkannya, bagaimana kita belajar, berlatih dan selalu berusaha melakukan yang tebaik. Kita butuh bekal yang baik agar dapatkan pekerjaan yang baik. Ada masa dimana kita memang harus belajar dan berlatih. Ada masa kita harus berusaha dengan semaksimalnya. Semua memang butuh persiapan dan perencanaan. Pekerjaan kita tidak serta merta menjadi enak dan ringan, jika kita tidak pernah berusaha untuk mempersiapkannya.”
5. Seperti kendaraan, selalu ada yang lebih baik dari kita. Namun juga banyak yang tidak memilikinya.
“Memang ada banyak orang yang pekerjaannya terasa lebih keren dari kita, gaji atau penghasilannya lebih wah dari kita. Namun kita harus tetap bersyukur, karena banyak orang pula yang masih pusing mencari pekerjaan. Kita menyadari bahwa banyak sekali di sekitar kita yang masih pengangguran. Banyak yang belum mendpatkan perkejaan. Sepusing apapun kita dalam bekerja, lebih pusing mereka yang dari dulu mencari kerja. Ada banyak orang yang ingin seperti kita, begitupun kita yang ingin mendapatkan pekerjaan seperti orang lain. Punya tujuan dan rencana yang lebih baik tentu boleh saja, malahan itu hal yang baik. Namun kita harus tetap mensyukuri pekerjaan kita, agar bisa bahagia menjalaninya.”
0 Response to "Filosofi Pekerjaan"
Post a Comment