image : harianbernas.com |
"Tak apa sih nampak bahagia selalu, di medsos di dunia maya atau dimanapun itu. Terpenting memang bukan orang yang berpura-pura bahagia."
Mungkin banyak di antara kita yang begitu suka update status di dunia maya sering-sering. Seolah ingin menyampaikan apapun yang kita rasakan. Curhat sih tidak apa, sebagai bentuk cara untuk mengungkapkan perasaan. Namun saat diri kita berpura-pura dalam mengungkapkan status itu, pura-pura bahagia padahal sedih. Pura-pura sedih padahal bahagia. Rasanya jadi berbanding balik juga. Nanti malah teman kita di dunia nyata jadi salah memberikan respon kepada kita.
"Bisa jadi orang yang begitu nampak aktif sekali di medsos, sebenarnya hal itu karena kesepiannya di dunia nyata."
Jangan sampai diri kita adalah termasuk orang yang begitu aktif di dunia maya, namun justru berbanding terbalik di kenyataannya. Jangan sampai kegalauan yang kita rasa membuat kita membohongi diri dengan berpura-pura bahagia. Bahagialah apa adanya, hidup ini memang perlu kita nikmati tanpa kepura-puraan. Aktif di dunia maya dengan berbagai rasa bahagia, aktif pula membahagiakan diri secara nyata.
"Happy-lah selalu, di dunia nyata maupun di dunia maya."
Bisa saja memang kita berpura-pura bahagia di media sosial. Update status dengan emot-emot penuh senyum atau tawa. Namun hidup ini bukan selalu tentang apa yang akan dilihat orang, hidup ini tentang diri kita sendiri yang menikmatinya. Lebih baik dibilang galau, namun ternyata kita bahagia. Daripada kita pura-pura senyum, namun kita begitu penuh luka. Hal itu justru menjadikan kita semakin merasa sepi dan sedih rasanya.
"Sapalah teman dan sahabat secara langsung, tak hanya hobi like dan komentar saja di dunia maya. Tentu lihat senyumnya langsung itu lebih menyenangkan."
Menyapa teman yang ada langsung di hari-hari kita. Teman-teman yang sudah kita kenal sejak lama. Jangan hanya ingin menyapa orang-orang di dunia maya. Atau bahkan orang yang sejatinya tidak kita kenal. Aktif menambah teman tiada salahnya. Namun jangan sia-siakan orang yang telah benar-benar menjadi teman kita di dunia nyata. Ada sahabat, ada teman, ada keluarga yang sedang merindukan senyum kita secara langsung. Ada orang yang kita cintai yang butuh keberadaan kita.
"Bahagialah selalu, nikmatilah hidup yang kita miliki."
Entah apa kata orang saat kita membuat sebuah status. Memang itulah yang kita rasakan, lalu yang terpenting tidak ada orang-orang yang kita rugikan atau kita sakiti karenanya. Jujur dalam status kita sendiri, mengatakan apa yang kita rasakan dengan bingkai yang baik. Kalau memang dirasa tidak baik untuk diungkapkan, maka disimpan saja atau dilupakan saja. Tidak semua rasa yang ada harus kita utarakan di media sosial. Ada batasan yang layak dan tidak layak untuk dikonsumsi publik. Jangan hanya karena gengsi, kita jadi memanipulasi perasaan kita sendiri. Jangan hanya karena gengsi, kita hidup di dunia maya dengan banyak kepura-puraan. Bahagia itu sederhana adanya, menerima sendiri tentang kebahagiaan yang kita punya.
0 Response to "Jangan Hanya Nampak Happy Di Medsos, Namun Sebenarnya Sepi Dan Merana di Kenyataan"
Post a Comment