"Baper sih kadang terasa, kala para teman sudah nampak menggandeng pasangannya. Namun bapernya sedikit saja."
Bapernya sedikit-sedikit saja, jika terlalu banyak maka bisa membuat hati ini terasa sesak karena perasaan merana. Merana gelisah karena mengapa belum juga bisa bersanding dengan jodoh. Setiap orang memang punya waktu sendiri untuk menemukan jodohnya. Waktu untuk dekat dengan jodohnya, hingga waktu untuk bisa bersanding di pelaminan bersama si dia. Mungkin kita sering berandai-andai, kala melihat teman yang nampak bahagia dalam pelaminan. Bolehlah berandai-andai, hal itu tentu wajar terasa. Terpenting membuat kita lebih semangat, bukan membuat diri kita minder atau malu karena masih belum menikah juga.
"Nikmati saja masa lajang yang masih ada, kalau ada yang nikah duluan maka ucapin selamat saja. Suatu saat kita juga akan menyusulnya."
Orang yang sudah menikah bisa menikmati hari-hari barunya bersama pasangan. Masa dimana ia memulai hidup yang baru. Tentu diri kita yang masih lajang saja, kalau lah menjadi baper maka harus bersabar saja. Masa jomblo harus dinikmati, masa lajang harus dinikmati, masa persiapan bersama sang jodoh harus kita nikmati. Tentu kita sudah yakin, bahwa kita sudah memiliki jodoh. Kita sudah percaya bahwa Allah telah menuliskannya untuk kita. Maka suatu saat diri kita pasti akan bersanding dengannya, entah kapan itu waktunya. Jika ada teman yang menikah, jangan malah sewot atau sebal. Tetaplah tersenyum dan memberikan selamat padanya.
"Setiap orang memang bertemu jodohnya tidaklah sama, waktu untuk menikah memang jadi misteri juga."
Biarlah kebaperan itu menjadi semangat untuk kita. Bagaimana nanti kita bisa untuk menyusul teman-teman kita yang sudah menikah. Waktu untuk menikah memang menjadi misteri. Kita mungkin pernah merencanakannya. Tetapi memang tidak semua orang bisa mewujudkannya sesuai waktu yang diharapkan. Bisa jadi yang ingin menikah cepat, di kemudian hari malah telat nikahnya. Bisa juga yang ingin tidak ingin secepat mungkin, ia malah paling awal dalam menikah. Seiring pendewasaan dan pelajaran hidup yang kita alami. Maka tentu akan jadi bahan pertimbangan kita. Manusia hanya bisa berusaha, semaksimalnya serasa sambil berdoa dengan Sang Maha Pemberi Cinta.
"Meski tangan ini belum ada yang menggandeng, meski belum ada bahu untuk tempat bersandar. Menghibur hati itu tidak melulu tentang cinta."
Sering mungkin rasanya diri ini bisa punya gandengan. Ingin sekali sela di antara jari-jari kita ini terselipkan jari orang lain. Kita bisa menggenggamnya, kita bisa menggandeng sebuah tangan yang kita cintai kemana saja. Faktanya, jika sekarang ini belum ada sosok halal yang bisa kita gandeng. Tentu itu bukanlah menjadi masalah terbesar penyebab hati ini merasa selalu sedih dan sepi. Hiburan hati itu tidak selalu tentang cinta-cinta. Ada banyak pula yang bisa kita lakukan dalam mengisi hari-hari agar mengurangi rasa sepi. Entah itu pekerjaan, pendidikan atau mencari berbagai pengalaman kehidupan.
"Berdoa saja semoga bisa menyusul yang lainnya. Bukan tentang berharap secepat-cepatnya, namun semoga bisa menemukan yang terbaik dan lancar untuk bersanding dengannya."
Kita tentu harus mau berdoa, tidak hanya mau namun memang suatu keharusan. Berdoa sebagai bentuk usaha yang kita lakukan sebagai hamba Tuhan. Seraya kita berusaha secara nyata untuk bisa menikah. Saat kita sudah berusaha mendapatkan cinta yang kita harapkan. Saat kita sudah berusaha mempersiapkan berbagai pernak-pernik untuk menikah nanti. Entah itu dari segi materi maupun mental diri ini. Berdoa tidak hanya mendoakan untuk segera secepat mungkin bisa menikah. Berdoa pula bisa bertemu dengan sosok yang baik, sosok yang bisa membuat diri kita semakin baik. Sosok yang bisa membuat kita bahagia dengan hadirnya nanti bersama kita selamanya.
0 Response to "Jangan Terlalu Baper Karena Belum Menikah, Nikmati Saja Sampai Waktu Bersanding Dengan Sang Jodoh Tiba."
Post a Comment