Sumber gambar : pixabay.com |
"Yang lebih baik, banyak. Yang lebih rupawan juga sangat banyak."
Di dunia ini memang tidak ada yang sempurna. Aku dan dirimu pun bukanlah sosok yang sempurna, engkau pun mempunyai kekurangan. Begitupun diriku, aku justru mempunyai banyak kekurangan disana sini. Aku mengerti, bahwa memang selalu ada yang lebih baik darimu dari banyak segi. Namun aku telah memilihmu, aku ingin selalu setia yang aku yakinkan untuk selalu mencintaimu. Di luar sana juga banyak sekali yang lebih rupawan darimu. Terasa lebih dari dirimu, namun memang hati ini yang telah memilih. Hatiku telah memilihmu untuk aku cintai. Jika hanya menuruti yang lebih baik, niscaya memang tidak ada habisnya. Sosok yang lebih baik darimu selalu ada. Bahkan mereka sesekali menggoda hati, namun diri ini ingin tetap menjaga rasa setia padamu.
"Seiring perjalanan hidup ini, kuakui bahwa memang ada yang lebih baik darimu."
Aku tidak ingin berbohong, memang ada yang lebih baik darimu. Namun hal itu bukan berarti aku lebih tertarik padanya dibanding dirimu. Nyatanya bahwa diriku memang memilih dirimu, bukan memilih orang lain. Cinta itu memang tidak hanya memilih yang dirasa paling menarik, namun saat aku merasa bahwa dirimulah yang terbaik untukku. Memang yang lebih rupawan banyak, namun aku ingin tetap memilihmu. Hal ini tentang ketepatan dalam memilih, bukan tentang sebuah gengsi untuk memperlihatkan indahnya pasangan kepda orang lain. Dirimu untuk diriku, bukan untuk aku pertontonkan kepada teman-temanku atau orang lain. Entah orang lain akan berkata apa. Namun diriku telah memilihmu, tentu bukan tanpa alasan aku ingin bertahan dengan rasa setiaku. Hal itu karena aku mempunyai alasan-alasan dalam mencintaimu.
"Biarlah ada yang lebih indah darimu, namun aku ingin mencintaimu dirimu saja sebagai jodohku."
"Biarlah ada yang lebih indah darimu, namun aku ingin mencintaimu dirimu saja sebagai jodohku."
Seorang penggoda memang selalu ada untuk menguji kekuatan kesetiaan. Untuk menguji setiap orang bagaimana ia mempertahankan rasa setianya. Entah penggoda itu datang dengan sengaja atau hadir dalam sebuah hubungan pertemanan atau hubungan lainnya. Akan tetapi saat diri ini sudah berkomitmen untuk menjadi jodohmu, maka memang aku hanya ingin mencintai dirimu saja. Tanpa orang lain, tanpa penduaaan, tanpa perselingkuhan. Aku bersyukur sekali telah mendapatkanmu, aku ingin menjadi sosok setia sebagai wujud rasa syukurku. Orang yang setia memang adalah orang yang bersyukur, menjadikan orang setia selalu mau menerima pasangannya apa adanya.
"Bahagia bersamamu, saat aku sudah merasa bahwa memang dirimulah sosok yang terbaik untukku."
Saat diri ini sudah merasa bahwa dirimulah sosok yang terbaik untukku. Orang-orang yang memang dirasa lebih baik itu seolah hanya lewat begitu saja. Mereka tidak masuk dalam hati ini untuk dicintai. Tidak bisa merebut posisimu di hati ini untuk aku cintai. Saat diri ini sudah merasa bahwa dirimu adalah sosok yang terindah bagi hidupku. Maka hadirmu sudah menjadi penghalang bagi sosok-sosok lain untuk merayu dan menggoda hati ini. Mampu menjadi penjaga komitmen diri ini dalam kesetiaan. Begitulah sebuah kesadaran, cinta itu bukan tentang selalu mencari pengganti yang lebih baik. Cinta yang bahagia itu tentang bagaimana diri kita tetap bertahan menjalani hubungan ini dengan baik. Aku juga bukan mencari sosok yang sempurna, namun aku mencari sosok yang kiranya bisa membuatku bahagia. Aku bahagia dengan dirimu, semoga engkau selalu jadi sosok terindah bagi hidupku. Begitupun aku bagi dirimu.
0 Response to "Selalu Ada yang Lebih Indah, Kecuali Saat Aku Sudah Bersyukur Bahwa Dirimulah Yang Terindah Bagiku"
Post a Comment