image : pixabay.com |
Dalam cinta, memang indah saat kita sudah bisa bersama orang yang kita cintai. Sudah memilih untuk hidup berdua menjalin kasih sayang satu sama lain. Namun banyak pula yang merasakan indahnya hanya di awal saja. Saat salah satu atau keduanya tidak bisa menjadi orang yang baik dalam memberikan cinta atau menjaga keromantisan cintanya. Berikut ini diantara hal-hal yang bisa membuat sebuah pasangan kurang nyaman untuk bersama, bahkan bisa memudarkan rasa cinta yang ada.
1. Memaksakan Kehendak
Saat kita telah memutuskan telah hidup bersama orang lain, maka saat itu pula diri kita sudah siap untuk menjadi satu dengan dirinya. Saat sudah mengikatkan janji bersama dirinya, harusnya kita bisa sudah menerima pasangan kita dengan sepenuhnya. Namun seirng perjalanan yang kita lalui, bisa jadi kita ingin sekali menjadi orang yang diprioritaskan. Selalu ingin menganggap bahwa pendapat kita itulah yang paling benar. Jadinya kita menjadi sosok yang suka mendikte pasangan kita. Kamu harus ini dan kamu harus seperti itu. Tentu hal itu menjadi sebuah beban di hati pasangan kita. Lama-lama jika dibiarkan bisa menjadi penyebab pudarnya rasa cinta.
2. Berani Menjalin Status Namun Hanya Status
Cinta itu bukan hanya sekadar sebuah status. Bukan hanya sekadar aku adalah milikmu dan kamu adalah milikku. Bukan sekadar aku adalah pasanganmu dan kamu adalah pasangannya. Tak sesederhana kalimat bahwa aku adalah suamimu dan kamu adalah istriku. Seseorang memang bisa dengan mudah menjalin status ini dan itu dengan orang yang diharapkannya. Namun cinta itu bukan hanya status, setelah berstatus malah dibiarkan begitu saja. Tanpa ada rasa sayang, hanya ada sedikit perhatian, hanya ada sedikit kebersamaan. Kita tentu ingin bersama seseorang tidak sekadar mengejar status, buat apa adanya status jika status itu tanpa ada kejelasan pembuktian di dalamnya. Rasanya bisa jadi membuatnya sebagai sebuah formalitas ikatan saja.
3. Lebih Perhatian Kepada Hal Lain Selain Pasangannya Sendiri
Cemburu itu tidak hanya rasa yang ditimbulkan karena kita mendekati sosok yang lain. Tidak sekadar kita yang bermesra lain dengan sosok manusia yang lain. Namun jika kita seperti lebih asyik dengan hal lain selain pasangan kita, tentu hal itu bisa membuatnya seperti diduakan. Jika memang hanya sekali dua kali, tentu hal itu bisa menjadikannya wajar saja. Namun jika hal itu terjadi sering kali dan bahkan setiap hari, niscaya seolah pasangan kita merasa dinomerduakan dengan hal lain selain dirinya.
4. Akrab Dengan Orang Lain, Biasa Dengan Pasangan
Pasangan kita harusnya bisa menjadi sosok teman yang paling akrab dengan kita. Bisa menjadi sahabat terbaik untuk bercerita banyak hal, bisa menjadi sosok yang paling senang mendengar kita berkeluh kesah dan bersuka cinta. Jika kita malahan memilih orang lain untuk menjadi teman ngobrol lebih lama, memilih orang lain sebagai tempat curhat yang utama. Bisa jadi keberadaan pasangan kita menjadi entah yang nomer berapa. Perasaan pasangan yang serasa sudah tidak dinomersatukan tentu hal itu membuatnya pesimis sebagai pasangan kita. Apa yang salah pada dirinya, mengapa orang yang dicintainya justru lebih akrab dengan orang lain. Lalu malah terkesan biasa saja dengan dirinya.
5. Saling Sibuk Sendiri Tanpa Peduli
Banyak film yang telah mengangkat kisah seperti ini. Dimana dua orang yang sejatinya adalah sepasang kekasih. Namun keduanya saling menyibukkan dirinya dengan kehidupan masing-masing. Si A mengejar kesibukkannya, si B tidak kalah dalam kesibukkannya sendiri. Sebuah pasangan yang mungkin hanya dipertemukan beberapa waktu saja dalam sehari. Seperti sebuah formalitas saja untuk bertemu. Bahkan ada pula yang sampai berhari-hari, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun tidak bertemu. Dengan alasan dan ekspektasi bahwa mengejar impian untuk kebahagiaan dengan pasangannya kelak. Namun payahnya, hubungan yang ada malah disepelekan. Keduanya terlalu memimpikan sesuatu yang indah di masa depan, namun lupa memupuk dan menyirami cinta yang telah ada. Walaupun impian akhirnya terwujud di suatu hari, bisa jadi cinta yang ada sudah begitu layu dan sulit untuk dipupuk dan disirami kembali.
6. Selalu Curiga Karena Tingginya Keposesifan
Lawan dari poin kelima yang saling tidak peduli, poin yang keenam adalah kepedulian yang tidak terkendali. Selau berharap sang pasangan selalu ada bersamanya, laporan padanya, memberitahu kegiatannya ini dan itu untuknya. Hingga kepedulian yang dicurahkan tidak lagi seperti sebuah perhatian, namun justru terasa sebagai indikasi kecurigaan yang berlebihan. Jadinya pasangan kita menjadi takut ini dan takut itu, selalu khawatir jika ingin berbuat ini dan itu. Kita memang boleh takut dan memberikan kewaspadaan untuk bisa mengawasi pasangan kita, namun curiga berlebihan kepadanya akan membuatnya seperti dikurung dalam hubungan cinta yang ia rasa.
7. Selingkuh
Poin yang ketujuh ini adalah poin yang paling jahat dilakukan oleh seseorang ketika sudah berpasangan. Ketika sudah mengikatkan janji dengan orang lain. Selingkuh adalah perbuatan yang memang sepertinya akan membuat luka hati yang begitu dalam. Perbuatan yang sulit dimaafkan, bahkan mungkin jika sudah dimaafkan akan selalu teringat sebagai sebuah kesalahan besar yang lukanya membekas di hati. Kata maaf, kata penyesalan, dan kalimat-kalimat memohon belas kasihan tentu tidak dapat serta merta mendinginkan hati yang terlanjur sakit karena diduakan. Sebuah kesalahan terbesar ketika memilih menduakan cinta.
Demikian 7 Kesalahan Besar Yang Bisa Membuat Hancurnya Hubungan Cinta Dengan Pasangan. Mungkin ada banyak hal lain yang tidak tersampaikan dalam artikel ini, karena batasan pengetahuan, pengalaman dan pengamatan yang AJP lakukan. Semoga kita bisa menjadi orang yang baik untuk pasangan kita, hingga kita bisa menjadi orang yang selalu bisa bahagiakan dirinya.
0 Response to "7 Kesalahan Besar Yang Bisa Membuat Hancurnya Hubungan Cinta Dengan Pasangan"
Post a Comment