image : bintang.com |
"Ingatlah, yang modus itu banyak sekali. Sukanya ngajak jalan kesana kemari."
Modus, suatu tindakan yang bisa membuat seseorang melakukan banyak hal hanya untuk mendekati diri kita. Lalu biasanya ada udang dibalik batunya. Ada keinginan yang tersembunyi dibalik semua perhatiannya. Ada suatu harapan yang ia lakukan dibalik kepedulian yang ia berikan kepada kita. Apalagi di era digital saat ini, saat semua hal terasa dimudahkan dengan alat komunikasi yang begitu canggihnya. Setiap orang bisa saling berinteraksi dengan mudah. Makanya yang modus pun bisa semakin melimpah jumlahnya. Ngirim pesan ini itu, ngajak ini dan itu, ngajak jalan kesana dan juga kesitu.
"Apalagi pas bulan puasa gini, ngajak buber lah, terawih bareng lah, bahkan sahur bareng munkin."
Mungkin ada sekarang yang ngajak kita buka bersama. Mengajak kita untuk bisa berkumpul bersama di momen bulan yang mulia ini. Alasannya adalah untuk buka bersama, padahal mungkin ada niatan lain untuk bisa lebih terasa akrab dengannya. Namanya juga usaha, terkadang apapun bisa dilakukan seseorang itu untuk bisa lebih dekat dengan kita. Usaha sih boleh saja, asal memang tahu seperti apa batasan dan caranya. Lalu tidak memaksa serta tidak membebani salah satu pihanya. Sehingga memang tidak ada yang merasa dirugikan dalam usaha yang dilakukan.
"Memang sih ada yang serius diantaranya, ngajak bubernya bareng keluarga besarnya."
Memang susah membedakan antara yang serius dengan kita atau tidak. Membedakan siapa yang main-main atau tidak. Tetapi alangkah senang hati, jika diajak buka bersama dengan keluarga besarnya. Untuk bisa mengenal keluarga yang dimilikinya. Tentu orang yang tak serius tak berani melakukannya. Jika hanya sekadar berbuka di tempat ini dan itu, ya rasanya memang biasa saja. Namun jika ada yang berani ngajak bertemu dengan keluarganya, wah rasanya pasti begitu istimewa. Mungkin sebentar lagi akan jadi keluarga besarnya.
"Ehm-ehm, tentu yang ngajak buka bersama itu tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan ia yang berani ngajak berkeluarga bersama."
Buka bersama memang momen yang istimewa. Momen yang tidak setiap saat bisa kita rasakan di sepanjang tahun. Momen ini hanya ada saat bulan Ramadhan ini tiba. Hehehehe, tetapi seromantis apapun buka bersama yang kita siapkan untuk seseorang. Tentulah lebih romantis lagi bagi orang yang berani mengajak berkeluarga bersama. Mengajak tidak hanya sekadar hubungan saling rayu dengan modal kata cinta. Tidak hanya sekadar ikatan kasih sayang yang tak jelas ujungnya. Lama-lama malah bisa jadi capek juga. Capek kesana-kemari, serta capek dalam hati yang menunggu kepastiannya.
"Tentulah hubungan yang ada itu lebih terasa tenang jika segera diseriusin, daripada hanya sering ngajak otw-otw dan sering dimodusin."
Rasa tenang di hati tatkala cinta yang terasa itu sudah dalam jenjang keseriusan. Tidak terasa canggung ketika dilihat orang. Tidak terasa malu ketika diketahui banyak orang. Hal itu karena apalah arti cinta yang ada, jika hanya dibuat senang-senang dimasa muda. Apalah arti cinta, jika hanya sekadar bahan penghilang gengsi semata. Berduaan, bermesraan, berkasih sayang akan lebih indah jika adanya jaminan keseriusan yang telah diberikan. Tidak hanya sering-sering ngajak buka bersama, namun segera saja mengajak berkeluarga bersama.
0 Response to "Milih Yang Ngajak Buka Bersama Atau Yang Ngajak Berkeluarga Bersama???"
Post a Comment