"Semuanya memang rasanya telah berakhir, namun apakah pertemanan antara kita harus berakhir pula?"
Dahulu kita pernah merasa saling cocok dan mencoba merangkai mimpi bersama. Namun itu memang dulu, karena kita sekarang sudah tidak sejalan untuk bersama. Dengan berbagai alasan dan sebab, akhirnya kita mengakhiri sebuah ikatan kecil yang pernah coba kita bangun. Hingga akhirnya semua cerita dan harapan indah itu pun berakhir. Namun yang terasa mengganjal di hati adalah ketika pertemanan antara kita yang harus berakhir pula. Kadang aku berpikir mengapa hal itu harus terjadi pula. Walau memang aku sendiri belum menemukan jawabannya.
"Sesuatu yang awalnya terjalin dengan baik, memang aku harapkan bisa berakhir dengan baik."
Alasan berakhirnya hubungan setiap orang memang berbeda-beda. Ada yang disakiti, dan memilih mengakhiri. Ada pula yang menyakiti hingga akhirnya ditinggal pergi. Atau adanya kesadaran dan perubahan prinsip yang tumbuh karena kedewasaan seiring bertambahnya usia. Setiap dari kita mempunyai alasan tersendiri, temasuk alasan antara diriku dan dirimu. Namun tentu kita tidak ingin terlalu menggembor-gemborkan alasan dan sebab mengapa kita berpisah. Hal yang ingin aku sampaikan adalah tentang pertemanan atau persahabatan yang awalnya terjalin baik, mungkinkah bisa kembali berjalan baik. Berjalan seperti biasa dengan mengesampingkan perasaan cinta yang pernah terasa.
"Memang aku akui bahwa ada banyak kesalahan yang terjadi, ada banyak luka yang telah terlanjur terasa. Namun jika bermusuhan, memang rasanya seperti menambah luka yang ada."
Aku sadari aku punya banyak salah, mungkin engkau juga merasa begitu juga. Hal itu karena pada dasarnya apa yang kita lakukan itu ternyata hubungan yang salah. Entah itu cinta yang salah, atau caranya yang salah. Bisa jadi memang di waktu dan di momen yang kurang tepat. Hingga memang semuanya tak bisa seindah yang kita bayangkan selama ini. Berakhirnya semua ini sebenarnya aku tidak ingin membuatnya sebagai sumber permusuhan antara kita. Atau sumber penyebab berjauhannya hubungan antara kita. Kadang terbersit dalam hati, begitu sedih saat mengerti bahwa aku pernah akrab dengan seseorang namun mengapa seolah sekarang ini malah ingin saling menjauhi.
"Aku tidak ingin ada rasa dendam antara kita, hingga memang saat kita sudah menemukan jodoh masing-masing maka kita sudah tidak punya beban perasaan yang selalu tersimpan."
Kadang memang ada rasa benci dan kekecewaan yang masih terasa. Namun jika seperti tak kenal lagi, hal itu justru memberikan sebuah kesedihan tersendiri. Kadang aku ingin meyakinkan dirimu bahwa memang diri kita tak perlu khawatir jika ada cinta yang masih terasa, atau ada kekecewaan yang kadang terbayang. Mungkin kita bisa menghilangkannya, karena tentu kita akan berusaha mencari jodoh masing-masing untuk dijadikan pengganti. Mungkin cinta yang pernah terasa bisa menjadi kenangan yang indah, bisa pula menjadi trauma yang mendalam. Namun itu adalah masa lalu, mungkin kita bisa menjalin kebahagiaan bersama tanpa perlu ada embel-embel cinta atau asmara. Cukup kita sebagai teman.
"Entahlah, mungkin ajakan berbaikan seperti ini bisa saja engkau abaikan. Mungkin karena pernah ada rasa yang begitu pedih yang pernah terjadi antara kita. Namun apapun itu, semoga kini engkau menjadi lebih baik dari yang dulu."
Aku kadang iri sekali dengan seseorang yang bisa kembali akrab dengan mantannya. Hingga aku pun berharap demikian. Kita mungkin bisa saling mendukung untuk mengejar jodoh masing-masing. Rasanya memang tidak mudah hal seperti itu terjadi. Memang tidak ada paksaan apalagi suatu keharusan bahwa kita harus berteman kembali. Tidak ada salahnya jika kita tidak berteman lagi, yang salah adalah kita menjadi orang yang saling membenci apalagi saling memusuhi. Semoga memang hal itu tidak terjadi.
"Semoga engkau bisa mendapatkan jodoh yang baik, begitupun aku juga. Semoga orang yang berikutnya berada di hatimu akan serius denganmu, begitupun juga tentang sosok yang datang padaku. Tak perlu ada mantan-mantan lagi."
Tak ingin lagi ada kebencian yang terasa, biarlah kekecewaan yang ada hilang seiring dengan berjalannya waktu. Memang tidak ada untungnya terlalu mempersoalkan kesalahan orang lain kepada diri kita. Sehingga diri ini bisa lebih fokus menatap kedepan dan juga memaafkan masa lalu. Engkau semoga bisa mendapatkan sosok pengganti yang memang serius membahagiakanmu, yang tidak lagi main-main untuk sekadar cinta-cintaan denganmu. Begitupun juga aku, aku juga inginkan tidak akan punya mantan lagi. Tentu kita sudah begitu paham betapa rasanya pedih ketika gagal dalam urusan hati. Biarlah jatuh hati untuk waktu selanjutnya memang terperuntukan memang untuk jodoh kita masing-masing. Semoga engkau bahagia, aku pun juga. Semoga kita bisa menjadi teman lagi hingga dalam hidup ini tidak ada orang yang perlu kita benci.
Mantap... :'( :'( :'( ngenaa banget kaka ... Dan ini juga ga cuma bisa buat mantan ,,buat teman yg cuma lewat atau datang prgi sesukanya juga ngenaa banget ... Lanjutkan kaka
ReplyDeleteOke deh, jika ada saran dan request artikelnya silahkan. Semoga artikelnya bermanfaat :)
Delete