Image : trenlis.com |
Setiap orang punya perjalanan hidupnya sendiri-sendiri. Termasuk dalam perjalanan hati seseorang, dimana ia pernah merasakan sebuah cinta yang ia berikan atau terima dari seseorang. Ada yang berjalan dengan tepat, tanpa ada banyak kesalahan dalam kehidupannya. Ada pula yang pernah salah memberikan cinta, atau salah merasakan cinta dari orang lain. Setiap orang memang punya perbedaan tersendiri, kita tidak mempunyai kisah yang sama. Kemudian, sesalah apapun seseorang dalam kehidupan asmaranya di masa lalu. Ia tetap berhak memperbaiki cintanya di masa yang akan datang, termasuk berhak mendapatkan kasih sayang lagi.
Waktu yang telah berlalu, mungkin diri kita akhirnya telah melabuhkan hati kita untuk seseorang. Seseorang yang kita anggap isitmewa, hingga akhirnya kita pun yakin untuk hidup bersamannya. Mengikat janji suci dalam ikatan yang mulia. Kita mantap untuk berhubungan serius dan akhirnya menikah dengan dirinya. Ia akhirnya menjadi pasangan kita yang kita cintai. Kita pun telah menyadari bahwa dirinya bukanlah sosok yang sempurna, seseorang yang tak lepas dari celah kesalahan pada dirinya. Entah itu kekurangannya yang telah kita ketahui, atau kekurangan yang mungkin belum kita ketahui. Hingga mungkin lambat laun kita bisa mengetahuinya. Salah satunya adalah tentang kisah-kisah yang dimilikinya di masa lalu.
Rasa sayang yang kita miliki yang beriring dengan keinginan diri kita untuk memilikinya sepenuhnya. Terkadang membuat diri kita begitu posesif dalam hal perasaan, kita rasanya begitu sebal ketika mendengar atau mengetahui tentang kisah masa lalu pasangan kita dengan orang lain. Entah itu teman dekatnya, teman akrabnya, atau mungkin pasangan kita pernah salah berkeputusan untuk berpacaran dengan orang lain. Bisa saja kita malah tanpa sadar sibuk bertanya padanya, menanyakan hal ini dan itu tentang kisahnya di masa lalu. Ia pun tak bisa berkelak dan menjawab sebisanya, karena pastinya ia akan malu dan mungkin takut jika kita akan marah. Apalagi jika pasangan kita itu dahulu pernah berbuat banyak kesalahan dan keburukan. Niscaya ia takut nantinya malah diri kita akan menjadi tidak suka dengan masa lalunya.
"Seburuk apapun masa lalunya, kita tak akan pernah bisa mengubahnya. Seindah apapun masa lalunya, kita hanya bisa mendengar ceritanya. Terpenting adalah kisah kita bersamanya, bagaimana kita akan bisa membuat cerita ini begitu indah dengannya."
Jika kita sudah terlanjur banyak mendengar ceritanya, sungguh bijak jika kita mau memaafkannya. Mau memaafkan dirinya, dan kini waktunya mengajak dirinya untuk fokus bahagia bersama kita. Jika ada kesalahan padanya, mungkin kita bisa mengingatkannya untuk tak mengulanginya lagi. Tak usah terlalu banyak membahasnya lagi, ajaklah ia untuk move on. Jangan malah mempersulit dia untuk move on. Dia sudah memilih kita untuk menjadi pendamping hidupnya, berarti ia sudah berusaha untuk melupakan yang telah lalu dan mau membina ikatan yang suci dan mulia dengan kita.
"Bersemangat bersamanya untuk menanam banyak bunga, hal itu tentu terasa lebih indah. Daripada kita berusaha membongkar pot-pot yang berisi bunga mati yang telah ia tinggalkan."
Hidup dengannya agar lebih indah, tak perlu terlalu pusingkan masa lalunya. Hidup dengan pasangan kita agar lebih tenteram, tak perlu terlalu mengorek kisah-kisahnya yang telah tenggelam. Hidup dengannya agar lebih damai, tak perlu terlalu membahas kisah pilunya yang telah hilang terurai. Hingga hidup dengannya akan penuh keharmonisan, saat kita mau berfokus ciptakan hari-hari yang dijalani dengan saling menyayangi penuh penerimaan.
Terimamasih sangat mencerahkan.... ini membantu sy ut melanjudkan hubungan dgn pasangan kadang kita ego tdk mahu menerima kejelekan pasangan di masa lalu pdhal kita tahu sendiri dia sudah tak d sana. Alhamdulillah saat ini sy ikhlas menerima pasangan dan memaafkan masa lalunya yg kelam.
ReplyDelete